Allah Is My GOD, Islam Is My Religion, Muhammad Is My Prophet, Quran Is My Book. Alhamdulillah

Minggu, 09 Juni 2013

HUKUM WARISAN DALAM ISLAM




Rukun Pusaka Mempusakai adalah
   1.     Mauruts  harta yang ditinggalkan simati yang akan dibagi-bagikan kepada ahli waris setelah diselesaikan untuk biaya perawatan, melunasi hutang, dan melaksanakan wasiat simati
     2.     Muwarrist yaitu orang yang mewariskan itu sudah meninggal dunia baik mati hakiki maupun hukmi maksudnya dia sudah mati anggap oleh pengadilan karena telah lama menghilang atau sebab-sebab lain.
   3.  Warist yaitu ahli waris yang menerima waris harus ada hubungan perkawinan dan hubungan darah (keturunan).

Sebab-sebab tidak mendapat harta warisan
     1.     Pembunuh tidak berhak untuk mendapat warisan dari keluarganaya yang dibunuh.
     2.     Orang murtad (keluar dari agama islam). Tidak mendapat warisan dari keluarganya yang muslim.
    3.     Orang kafir tidak berhak menerima warisan keluarganya yang beragama islam demikian sebaliknya
Hadist nabi “
orang islam tidak mewarisi orang kafir, demikian juga orang kafir tidak mewarisi orang islam.



Ahli waris yang  laki-laki
1.              Anak laki-laki
2.             Cucu laki-laki dari anak laki-laki sampai kebawah
3.             Bapak
4.             Kekek hingga keatas
5.             Saudara laki-laki kandung
6.             Saudara laki-laki sebapak
7.             Saudara laki-laki seibu
8.             Anak laki-laki saudara laki-laki kandung
9.             Anak Laki-laki saudara laki  sebapak
10.           Paman yang sekandung dengan bapak
11.            Paman yang sebapak dengan bapak
12.           Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak
13.           Anak laki-laki paman sebapak dengan bapak
14.           Suami

Catatan
Jika ahli waris tersebut di atas semuanya ada, maka yang mendapat warisan dari mereka hanya tiga saja, yaitu :
1.       Anak laki-laki
2.      Suami
3.      Bapak

Catatan :
Cucu laki-laki dari anak perempuan, tidak termasuk ke dalam kelompok ahli waris yang tersebut di atas.


         Adapun ahli waris dari kaum wanita ada sepuluh:
1.    Anak perempuan,
2.    Ibu,
3.    Cucu  perempuan (dari keturunan anak laki-laki),
4.    Nenek (ibu dari ibu),
5.    Nenek (ibu dari bapak),
6.    Saudara kandung perempuan,
7.    Saudara perempuan seayah,
8.    Saudara perempuan seibu,
9.    Istri,
Adapun yang kesepuluh itu adalah wanita yang memerdekan budak, bagi kita jaman sekarang ini tidak ada lagi perbudakan sehingga yang kesepuluh tidak saya buat. Bukan berarti mengingkarinya.

Catatan
Jika ahli waris tersebut di atas semuanya ada, maka yang mendapat warisan dari mereka hanya tiga saja, yaitu :
1.     Isteri
2.     Anak perempuan
3.     Cucu perempuan dari anak laki-laki
4.     Ibu
5.     Saudara perempuan kandung.

Catatan
Seandainya semua ahli waris yang tersebut di atas semua masih ada baik laki-laki maupun perempuan  maka hanya 5 orang yang mendapat harta warisan yaitu :
1.       Suami atau isteri
2.      Ibu
3.      Bapak
4.      Anak laki-laki
5.      Anak perempuan 


Selanjutnya ahli waris yang di dindingi (gagal dapat warisan) karena ada ahli waris yang lebih dekat yaitu :

1.    Kakek (datuk) tidak mendapat harta waris jika masih ada bapak sialmarhum begitupun nenek gagal mendapatkan warisan selama ada ibu
2.  Cucu laki-laki gagal menerima warisan selama ada anak laki-laki
3.   Saudara kandung (laki-laki atau perempuan) gagal mendapat warisan selama ada. anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki, dan bapak
4.   Saudara sebapak (laki-laki atau perempuan) gagal mendapat warisan selama ada. anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki, bapak dan saudara laki-laki kandung.
5.   Saudara seibu (laki-laki atau perempuan) gagal mendapat warisan selama ada. anak (laki-laki atau perempuan), cucu (laki-laki atau perempuan),bapak dan kakek
6.  Anak-laki sudara lakiki sekandung tidak mendapat warisan  selama ada
a.      Anak laki-laki
b.      Cucu laki-laki dari anak laki-laki
c.       Bapak
d.      Kakek
e.       Saudara laki sekandung
f.       Saudara laki sebapak

         7.   Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak tidak mendapat waris selama masih ada :
  • a.    Anak laki-laki
  • b.     Cucu laki-laki dari anak laki-laki
  • c.     Bapak
  • d.    Kakek
  • e.     Saudara laki sekandung
  • f.      Saudara laki sebapak
  • g.     Anak laki-laki saudara laki laki sekandung


        8.   Paman sekandung dengan bapak tidak mendapat warisan selama masih ada :
a.     Anak laki-laki
b.     Cucu laki-laki dari anak laki-laki
c.     Bapak
d.    Kakek
e.     Saudara laki sekandung
f.      Saudara laki sebapak
g.     Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
h.     Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak


         9.   Paman sebapak dengan bapak tidak mendapat warisan selama masih ada :
a.     Anak laki-laki
b.     Cucu laki-laki dari anak laki-laki
c.     Bapak
d.    Kakek
e.     Saudara laki sekandung
f.      Saudara laki sebapak
g.     Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
h.     Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak
i.      Paman yang sekandung dengan bapak

          10. Anak laki-laki paman sekandung tidak mendapat warisan selama masih ada :
a.     Anak laki-laki
b.     Cucu laki-laki dari anak laki-laki
c.     Bapak
d.    Kakek
e.     Saudara laki sekandung
f.      Saudara laki sebapak
g.     Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
h.     Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak
i.      Paman yang sekandung dengan bapak
j.      Paman yang sebapak dengan bapak

             11.  Anak laki-laki paman yang sebapak dengan babap tidak mendapat warisan selama masih   ada :
a.     Anak laki-laki
b.     Cucu laki-laki dari anak laki-laki
c.     Bapak
d.    Kakek
e.     Saudara laki sekandung
f.      Saudara laki sebapak
g.     Anak laki-laki saudara laki-laki sekandung
h.     Anak laki-laki saudara laki-laki sebapak
i.      Paman yang sekandung dengan bapak
j.      Paman yang sebapak dengan bapak
k.     Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak

             12.  Cucu perempuan dari anak laki-laki tidak mendapat waris  selama masih ada
a.     Anak laki-laki
b.     Dua orang anak perempuan atau lebih.



Bagian pembagian harta waris
Adapun hitungan pembagian harta waris itu ada  6 pembagian yaitu :
½,   ¼,  1/8,   2/3,   1/3,  1/6


a.  Ahli waris yang mendapat  ½
1.     Anak perempuan tunggal (jika anak perempuan seorang saja maka ia mendapat ½ dari warisan (Q.S. Annisa 4 : 11)
2.     Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki ( Ket. Qiyaskan anak perempuan)
3.     Saudara perempuan (Dalilnya Q.S Annisa 4: 175 )
4.     Suami (dalilnya Q.S Annisa 4: 12)

b.  Ahli waris mendapat ¼ (seperempat)
 1.      Suami (dengan syarat bila isteri punya anak, atau cucu dari anak laki-laki) adapun dalilnya (Q.S Annisa 4: 12)
  2.     Isteri (Baik satu ataupun lebih) dengan syarat tidak ada anak dari suami yang meninggal atau cucu dari anak laki-laki). (Dalilnya QS Annisa 4:12)

c.  Ahli waris yang mendapat  1/8
1.     Isteri (baik satu atau lebih) dengan syarat bahwa ia dan suaminya ada anak atau cucu dari anak laki-laki (dalilnya Q S Annisa 4: 12

d. Ahli waris yang mendapat 2/3  (dua pertiga)
1.     Dua orang anak perempuan atau lebih (dalilnya QS Annisa 4:1)
2.     Dua orang cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki
3.     Dua orang saudara perempuan atau lebih yang kandung (seibu sebapak)  dalilnya QS Annisa 4: 177
4.     Dua saudara perempuan atau lebih yang sebapak.

e.  Ahli waris yang mendapat 1/3  (sepertiga)
1.     Ibu dengan syarat anak tersebut merupakan anak tunggal dan anaknya tersebut tidak mempunyai anak (cucu si ibu) atau dia tidak mempunyai saudara atau saudari yang sekandung, sebapak atau seibu. Dalilnya QS 4: Annisa 4:11
2.     Dua orang saudara atau lebih (laki-laki atau perempuan) yang seibu. dalinya QS.Annisa 4: 177.

f.  Ahli waris yang mendapat 1/6 (seperenam)
1.     Ibu apabila anaknya meninggal itu meninggalkan anak alias cucu si ibu Dalilnya QS Annisa 4: 11
2.     Bapak apabila simeninggal tersebut meniggalkan anak  atau cucu (laki-laki atau perempuan) dari pihak laki-laki. (Dalilnya QS Annisa 4:11).
3.     Nenek (ibu dari ibu atau ibu dari bapak) jika nenek baik pihak bapak maupun pihak ibu masih ada maka keduan mendapat  bagian yang sama dari bagian 1/6  itu.
4.     Cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki.
5.     Kakek  bila yang meninggal itu ada anak atau cucu dari anak laki-laki. Sedangkan bapaknya tidak ada.
6.     Seorang saudara laki-laki atau perempuan yang seibu. (Dalilnya QS.Annisa 4: 12)
7.     Saudara perempuan sebapak saja.

Ahli waris yang mendapat semua harta atau semua sisa
          
1.    Anak laki-laki
2.   Cucu laki-laki dari anak laki-laki sampai kebawah
3.   Bapak
4.   Kekek hingga keatas
5.   Saudara laki-laki kandung
6.   Saudara laki-laki sebapak
7.   Anak laki-laki saudara laki-laki kandung
8.   Anak Laki-laki saudara laki  sebapak
9.   Paman yang sekandung dengan bapak
10. Paman yang sebapak dengan bapak
11.  Anak laki-laki paman yang sekandung dengan bapak
12.  Anak laki-laki paman sebapak dengan bapak 


1.     Untuk menghitung rumus pembagian waris

1.       Kita harus menentukan KPK (kelipatan persekutuan terkecil) dari bilangan tersebut)
2.      Dalam ilmu faraid, KPK itu dinamakan Asal Masalah(AM)
3.      Asal Masalah (AM) dalam faraid itu hanya tujuh macam saja, yaitu:
a.      Masalah dua (2)
b.      Masalah tiga (3)
c.       Masalah empat (4)
d.      Masalah enam (6)
e.       Masalah delapan (8)
f.       Masalah duabelas (12)
g.      Masalah duapuluh empat (24)
Catatan :
Ada Asal Masalah yang lahir ketika khalifah Umar Bin Khattab yang dikenal dengan `Aul. Artinya menambah banyak bagian-bagian dikarenakan kurang pendapatan yang harus diterima ahli waris. Asal masalah yang bisa di `aulkan ada tiga yaitu : 6, 12, 24. Sedangkan empat tidak bisa di`aulkan yaitu : 2, 3, 4 dan 8. Kita tidak bahas ini lebih dalam lagi. Kita bahas masalah ini dilain waktu beserta contonnya.


Untuk lebih jelas mari langsung kita praktikkan teori pembagian harga waris yang sudah kita bahas di atas. Bismillah

Contoh 1.

Soal
Seorang isteri  meninggal, ahli warisnya seorang anak  perempuan, suami dan bapak, harta peninggalannya sebanyak Rp. 2.000.000,- berapa masing-masing waris mereka ?
Anak perempuan           = ½  (karena tunggal)
Suami                            = ¼ (karena ada anak)
Bapak                           = ashabah (karena tidak ada anak laki-laki atau cucu laki-laki)
KPK (Asal Masalah          = 4
Anak perempuan           = ½ x 4            = 2
Suami                            = ¼ X 4            = 1
Jumlah                                                  = 3
Sisa (4-3)                       = 1 (untuk bapak selaku Ashabah)
Jumlah                          = 4 (KPK)
Anak perempuan           = ½ x Rp. 2.000.000,-  = Rp. 1.000.000,-
Suami                            = ¼ x Rp. 2.000.000,- = Rp.    500.000,-
Bapak                           = ¼ x Rp. 2.000.000,-  = Rp.    500.000,-
Total                                                                 = Rp. 2.000.000,-

Contoh 2
Seorang meninggal, ahli warisnya : isteri, 3 orang anak perempuan  dan 2 orang anak laki.
Harta yang di tinggalkan sebanyak Rp. 16.000.000,-  berapa masing-masing bagian mereka

Isteri                              = 1/8 (karena ada anak)
Anak anak-anak             = Ashabah (Sisa)
KPK (Asal Masalah) = 8
Isteri  = 1/8 x 8              = 1
Sisa = (8 -1 )                  = 7 (Untuk Anak-anak)
Jumlah                          = 8 (KPK)

Isteri  = 1/8 x Rp. 16.000.000,-                           =Rp.  2.000.000,-
Anak-anak = (Rp. 16.000.000- Rp. 2.000.000,-  =Rp. 14.000.000,-
Jumlah                                                                 Rp. 16.000.000,-

Untuk anak laki-laki dua kali lipat bagian dari anak perempuan
Harta sisa dibagi 7. Empat bagian untuk dua anak laki-laki , dan tiga bagian  untuk tiga anak perempuan
Sorang anak laki-laki = 2/7 x Rp. 14.000.000                              = Rp. 4.000.000,-
Sorang anak perempuan mendapat = 1/7 x Rp. 14.000.000,-        = Rp. 2.00.000,-
Lengkapnya
Isteri  Mendapat                                                 = Rp.  2.000.000,-
Anak laki-laki pertama                                        = Rp   4.000.000,-
Anak laki-laki kedua                                           = Rp   4.000.000,-
Anak perempuan Pertama                                   = Rp.  2.000.000,-
Anak perempuan kedua                                      = Rp.  2.000.000,-
Anak perempuan ketiga                                      = Rp.  2.000.000,-
Total                                                                 = Rp.16.000.000,-

 Jika terjadi kesalahan datangnya dari saya semata, waulahu aklam semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
As`ad Aliy Fathul Muin Terj. Jilid 2 Menara Kudus kudus
Ibnu Hajar Al-Hafizh Bulughul Maram. Ed. Terj. 2010 Akbar Media Jakarta Timur.
Hasan Ali. Hukum Waris Islam 1996 Bulan Bintang Jakarta
Mushaf lafziyyah Al Huda, Gema Insani 2009 Depok
Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar. Ahkamul Mawarist Fil Fiqhil Islami. 2001. Maktabah Arrisalah Ad Dauliyah Mesir





Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Entri Populer