Allah Is My GOD, Islam Is My Religion, Muhammad Is My Prophet, Quran Is My Book. Alhamdulillah

Sabtu, 31 Desember 2011

Pengertian ilmu Filsafat


KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM PENGETAHUAN.

Apa itu filsafat ? dengan pertanyaan ini kita telah memasuki medan filsafat. Karena petanyaan yang dimulai dengan apa merupakan pertanyaan filsafat. Pertanyaan demikian dijawab dengan perngertian. Lalu pengertian dirumuskan dengan defenisi.Yang jelas, filsafat itu adalah pengetahuan. Filosof  yang menyusun buah pikirannya yang pada akhirnya akan membentuk yang kita sebut sebagai filsafat dari filosofi itu. Sebelum kita mengetahui serta medalami lebih tentang pengertiannya serta pemahamannya kita akan melihat dahulu pengertian  bahwa filsafat sebagai ilmu pengetahun.
Adapaun pengtahuan yang dimiliki oleh manusia itu terbagi dua jenis.
  1. Pengetahun yang berasal dari manusia itu sendiri.
  2. Pengetahuan dari luar manusia.

Pengetahun yang kedua yang di percaya dari pencipta manusia itu sendiri dan alam (orang beragama disebut Tuhan) yan kemudian di istilahkan dengan wahyu. Orang-orang yang berfilsafatkan materialisme tidak percaya adanya jenis pengetahuan yang kedua ini. Kenapa? karena memang mereka tidak percaya adanya Tuhan. Al-Kindi menyebutkan pengetahun yang kedua ini merupakan pengetahun Ilahi, dengan dasar keyakinan dan untuk jenis pengetahun pertama itu merupakan pengetahuan manusiawi yang dasarnya adalah hasil pemikiran.

Selanjutnya pengetahuan jenis pertama atau pengetahuan manusia itu di bagi menjadi tiga bagian. Yaitu :
  1. Pengetahuan Indera : kita dapat menilhat, mendengar merasa atau mencium segala sesuatu. Pengalaman pancaindera ini melalui proses pemikiran langsung menjadi pengetahuan yang kita istlahlah denan pengetahun indera.
  2. Pengetahuan Ilmu : kita berfikir secara radikal dan sistematis, kemudian disertai dengan riset atau eksperimn. Hasil berpikir dan berbuat dengan metode (penelitian ilmiah) ini akan membentuk pengetahun pula yang pada akhrinya kita sebut dengan pengetahuan ilmu.
  3. Pengetahuan Filsafat.: kita memikirkan segala hal seara sistematis, radikal, serta universal yang dimana sistem berpikir kita akan membentuk pengetahuan yang yang istilahkan dengan pengetahuan filsafat.

Pengertian filsafat Menurut para ahli.

1.     Plato. Filsafat tidak lain daripada pengetahuan tentang segala yang ada. Hal ini tentu sangat berat untuk menjadi seorang filosof. Mengapa karena untuk menjadi seorang filosof harus mengetahui semua cabang ilmu, bukankah ilmu pengetahun itu setiap tahun berkembang. Mungkin jaman Plato masih bisa atau cocok. Namun secara logika kita berpikir bahwa tidak mungkin plato tahu tentang perkembangan ilmu serta mampu menguasai ilmu pengetaun jaman sekarang, seandainyapun ia berumur ratusan bahkan ribuan tahun ia tidak akan mampu untuk menerapkan pengertian dari filsafat itu sendiri. Jadi pendapat ini tidak cocok lagi dengan jaman sekarang.  Yang di tuntuk dari seorang filsof

2.     Aristoteles ( (384 – 322 SM) Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
3.  Cicero ( (106 – 43 SM ) Filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
4. Manuel Kant ( 1724 – 1804 )Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
·              Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
·              Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
·              Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
·          Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi )
5. Sidi Gazalba.Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
6.  Paul Nartorp (1854 – 1924 )Filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
7.  Al Farabi Filsafat adalah ilmu ( pengetahuan ) tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
8.  Bertrand Russel. Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.
9.  Al-Kindi, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang mulia. Filsafatnya tentang keesaan Tuhan selain didasarkan pada wahyu juga proposisi filosofis. Menurut dia, Tuhan tak mempunyai hakikat, baik hakikat secara juz'iyah atau aniyah (sebagian) maupun hakikat kulliyyah atau mahiyah (keseluruhan).
Dalam pandangan filsafat Al-Kindi, Tuhan tidak merupakan genus atau species. Tuhan adalah Pencipta. Tuhan adalah yang Benar Pertama (al-Haqq al-Awwal) dan Yang Benar Tunggal. AL-Kindi juga menolak pendapat yang menganggap sifat-sifat Tuhan itu berdiri sendiri. Tuhan haruslah merupakan keesaan mutlak. Bukan keesaan metaforis yang hanya berlaku pada obyek-obyek yang dapat ditangkap indera. Menurut Al-Kindi, Tuhan tidak memiliki sifat-sifat dan atribut-atribut lain yang terpisah dengan-Nya, tetapi sifat-sifat dan atribut-atribut tersebut haruslah tak terpisahkan dengan Zat-Nya. Jiwa atau roh adalah salah satu pembahasan Al-Kindi. Ia juga merupakan filosof Muslim pertama yang membahas hakikat roh secara terperinci. Al-Kindi membagi roh atau jiwa ke dalam tiga daya, yakni daya nafsu, daya pemarah, dan daya berpikir. Menurutnya, daya yang paling penting adalah daya berpikir, karena bisa mengangkat eksistensi manusia ke derajat yang lebih tinggi. Al-Kindi juga membagi akal mejadi tiga, yakni akal yang bersifat potensial, akal yang telah keluar dari sifat potensial menjadi aktual, dan akal yang telah mencapai tingkat kedua dari aktualitas.
Akal yang bersifat potensial, papar Al-Kindi, tak bisa mempunyai sifat aktual, jika tak ada kekuatan yang menggerakkannya dari luar. Oleh karena itu, menurut Al-Kindi, masih ada satu macam akal lagi, yakni akal yang selamanya dalam aktualitas.
Daftar Pustaka :
Gazalba, 1992. Sistematika Filsafat Buku Pertama. PT. Bulan Bintang Jakarta.
Mustopo,1983. ilmu budaya dasar. Usaha Nasional. Surabaya
www.pengetahuan agama.





1 komentar :

Entri Populer