Syiah
artinya “mengikut” kalau syiah Ali berarti mengikut ali. Manakala syiah ini
dikaitkan dengan sejarah dan Tauhid maka yang di maksud syiah itu orang yang
menjadi pengikut dan penyokong ali serta percaya bahwa syaidina ali lebih
berhak untuk menjadi khalifah setelah wafatnya rasulullah.
Syiah
berkembang sejak jaman Khalifah Ustman Bin Affan. Paham ini di bawa oleh
seorang Pendeta Yahudi dari daerah yaman yang memeluk islam bernama Abdullah
ibn saba. Ia telah menaburkan fitnah supaya masyarakat membenci khalifah
ustman. Dengan mengatakan ali bin abi thalib lebih berhak menjadi khaifah
sesudah wafatnya rasulullah. Jadi ajaran
syaih ini cikal bakalnya adalah orang yahudi yang munafiq. Masuk islam dengan
tujuah menghancurkan islam. Namun kaum syiah sampai saat masih ada dan tetap
berkembang.
Kesalahan-kesalahan
faham syiah
1.
Masalah wasiat
nabi mengenai kekhalifahan
Ajaran
syiah mempercayai bahwa rasulullah SAW.
Telah mewasiatkan imam dan khalifah kepada kepada Ali dan mereka mengiktikatkan
bahwa imamah tidak akan keluar dari keturunan ali. Mereka berpendapat bahwa
masalah imamah bukan hukum kemashalatan yang berkaitan dengan pemilihan umum
tetepi Ia masuk hukum asal dan rukun agama sehingga tidak boleh diserahkan
kepada umum. Maka mereka menganggap ali lah yang merupakan khalifah sebenarnya
setelah wafat nabi. Bukan abu bakar, utsman ataupun Umar Bin Affan.
2.
Persoalan umum
Kaum
syiah menamakan pengganti nabi dengan sebutan imam, sedangkan kaum ahlulsunnah
wal jamaah menamakannya khalifah. Percaya kepada imam ini adalah Adalah salah
satu rukum iman, artinya barang siapa yang tidak percaya maka hukumnya adalah
kafir atau munafik. Tentu faham ini sangat bertentangan dengan faham
ahlussunah. Karena menurut ahlussunah mengatakan sifat imam itu seperti nabi.
Sedangkan pangkat kenabian tidak adalagi setelah wafat rasulullah SAW.
3.
Imam-Imam kaum Syiah
Imam
syiah merupakan salah satu dari rukum iman. Maka barang siapa yang tidak percaya
hukumnya adalah kafir dan munafik.
Adapun
imam syaih itu ada 12 imam : yaitu
a.
Ali bin abi
thalib
b.
Hasan ibn ali
bin abi thalib
c.
Husayin ibn
ali bin abi thalib
d.
Aly zainal
abidin ibn hasan meningal pada tahun 91 h
e.
Muhammad bin
baqir meninggal tahun 117 h
f.
Jakfar shadiq
meninggal tahun 148 h
g.
Musa al kazim
ibn jakfar meninggal tahun 183 h
h.
Ali ridha bin
musa al kazim meninggal tahun 203 h
i.
Muhammad al
jawab bin ali ridha meninggal 220 h
j.
Ali ibn muhammd
ibn ali ridha meninggal tahun 254 h
k.
Hasan ibn ali
Muhammad meninggal tahun 260 h
l.
Muhammad ibn hasan al-askari al-mahdi hilang pada tahun
160 h
4.
Arti ahlul bait
Ahlul
bayt menurut syiah hanya Fatimah binti rasulullah, ali bin abi thalib, hasan
dan husyin saja. Sedangkan isteri nabi tidak termasuk ahlul bayit bagi mereka. Saking
fanatiknya terhadap ali kaum syiah sendiri tidak mengakui para isteri nabi
sebagi ahlul bait. Na ujubillah min jalik. Kaum ahlussunah wa jamaah juga
mencitai ahlul bait. Bahkan seluruh umat
islam mencintai ahlul bait, akan tetapi pengertian ahlul bait” bukan dalam arti
sempit yang diartikan oleh kaum syiah.
5.
Nikah mut`ah Nikah
mut`ah atau di Indonesia ini mirip dengan nikah atau kawin kontrak ialah nikah hanya
sementara waktu. Dimana laki2 dan perempuan menikah tanpa wali serta tanpa
saksi cukup berkata : aku menikahi kamu selama seminggu dengan upah sebanyak
100.000,- maka jadilah mereka menikah, jika sudah berlalu satu minggu
pernikahan itu maka pernikahan tersebut dengan sendirinya menjadi batal.
6.
Ijmak dan qiyas
Kaum
syiah tidak mengakui adanya ijmak dan qiyas menurut mereka ijmak dan qiyas
tidak bisa dipakai karena merupakan hasil pikiran manusia jadi mereka tidak
mengakuinya.
Firman
Allah “ maka ambillah perbandingan hai orang-orang yang mempuyai matahati (Al-hasyar
: 2)
Sumber
:
Abu
bakr, as-Ssyi. I`anntth Thalibin. Bairut. Darul Fikr, tt
Abbas
sirajuddin Iqtiqad Ahlussunah Wal Jama`Ah Cet Ke 8 2008 Pustaka Tarbiyah
Baru
Jakarta
Al-Fakhrurrazi
A-Tafsir Al-Kabir. Teheran: Dar Al-kutub Al-Ilmiyahm, tt
Asy-Syafi.
Al-Um. Bairut. Darul Fikr, tt
Tidak ada komentar :
Posting Komentar