Teori EVOLUSI yang tidak dapat dipertahankan lagi
Pemikiran evolusionis itu muncul seriing dengan zaman dengan
keyakinan dogmatis yang dimana ia berusaha
untuk mengingkari adanya fakta penciptaan
makhluk.Penganut pagan di zaman Yunani kuno yang dengan gigih mempertahankan
gagasan evolusi. Namun sebenarnya bukan semata filsuf pangan ini yang berperan
melainkan yang sangat berperan disini adalah tentang keimanan kepada yang
pencipta atau Tuhan. Teori evolusi merupakan buah filsafat yang bersifat materialistis
yang muncul bersamaan dengan kebangkitan filsafat-filsafat materialistis kuno
dan kemudian menyebar luas pada abad
ke-19.
Paham materialisme berusaha menjelaskan alam semata melalui
faktor-faktor materi. Karena menolak penciptaan, pandangan ini menyatakan bahwa
segala sesuatu, hidup ataupun tak hidup, muncul tidak melalui penciptaan tetapi
dari sebuah peristiwa kebetulan yang kemudian mencapai kondisi teratur. Akan
tetapi, akal manusia sedemikian terstruktur sehingga mampu memahami keberadaan
sebuah kehendak yang mengatur di mana pun ia menemukan keteraturan. Filsafat
materialistis, yang bertentangan dengan karakteristik paling mendasar akal
manusia ini, memunculkan "teori evolusi" di pertengahan abad ke-19. Orang
yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang sebagian manusia masih
mempertahankan hingga kini
Sebagai seorang ilmuan pada saat ini haruslah ditunjukan dengan
fakta ilmiah. Dan tentu untuk melakukan penelitian tentu dibutuhkan pengetahuan
yang mendalam tentang hal tersebut. Memperoleh pengetahuan seperti dewasa ini kita
tentu harus memiliki jenjang pendidikan. Setidaknya ada landasaan dasar untuk
mengemukana suatu ide atau gagasan. Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan
formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan
makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara sukarela dalam
ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal bernama H.M.S. Beagle, yang berangkat
dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima
tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup,
terutama jenis-jenis burung finch tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira
bahwa variasi pada paruh burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka
terhadap habitat. Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal usul kehidupan
dan spesies berdasar pada konsep "adaptasi terhadap lingkungan".
Menurut Darwin, aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah
oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu
sama lain akibat kondisi alam.
Hipotesis Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian
ilmiah apa pun, tetapi kemudian ia menjadikannya sebuah teori monumental berkat
dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya.
Gagasannya menyatakan bahwa individu-individu yang beradaptasi pada habitat
mereka dengan cara terbaik, akan menurunkan sifat-sifat mereka kepada generasi
berikutnya. Sifat-sifat yang menguntungkan ini lama-kelamaan terakumulasi dan
mengubah suatu individu menjadi spesies yang sama sekali berbeda dengan nenek
moyangnya. (Asal usul "sifat-sifat yang menguntungkan" ini belum
diketahui pada waktu itu.) Menurut Darwin, manusia adalah hasil paling maju
dari mekanisme ini.
Darwin menamakan proses ini "evolusi melalui
seleksi alam". Ia mengira telah menemukan "asal usul
spesies": suatu spesies berasal dari spesies lain. Ia mempublikasikan
pandangannya ini dalam bukunya yang berjudul The Origin of Species, By
Means of Natural Selection pada tahun 1859 Darwin sadar bahwa teorinya
menghadapi banyak masalah. Ia mengakui ini dalam bukunya pada bab "Difficulties
of the Theory". Kesulitan-kesulitan ini terutama pada catatan fosil
dan organ-organ rumit makhluk hidup (misalnya mata) yang tidak mungkin
dijelaskan dengan konsep kebetulan, dan naluri makhluk hidup. Darwin berharap
kesulitan-kesulitan ini akan teratasi oleh penemuan-penemuan baru; tetapi
bagaimanapun ia tetap mengajukan sejumlah penjelasan yang sangat tidak memadai
untuk sebagian kesulitan tersebut. Sungguh suatu hal yang sudah jelas salah
namun masih dipaksakan.
Mari kita lihat satu contoh kecil yang paling masuk akal.
Manusia pertama dimuka bumi ini adalah Nabi Adam dan Hawa. Mereka merupakan
manusia pertama dimuka bumi namun bukan makhluk pertama di planet bumi ini. Nabi
Adam dan Hawa datang kebumi bukan satu tempat melainkan di tempatkan di daerah
yang berbeda. Arafah merupakan tempat mereka bertemu setelah sekian lama
berpisah. Sedangkan sebelum Nabi Adam
diturunkan di planet ini. Allah berfirman yang terdapat di dalam Al-qur`an
Surah Al-Baqarah Ayat 30 Dan (Ingatlah)
Ketika Tuhanmu Berfirman Kepada Malaikat “ Aku Akan Menjadikan Khalifah Dimuka
Bumi….(Al-qur`an ). Khalifah yang pertama dimuka bumi adalah Adam.
Dan Dialah yang menciptakan langit dan
bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan:
"Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nya-lah segala kekuasaan di
waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah
yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Al An'aam, 6: 73)
Mungkin banyak factor yang menyebabkan teori ini bisa diterima
orang pada masa itu. Namun setelah melihat fakta kesalahan dari teori ini
masihkan mereka percaya atau bahkan mereka akan mencari alasan lain untuk
mempertahankan teori ini. Atau mereka ingin menunjukkan pada orang bahwa mereka
masin cinta kepada nenek moyangnya yang merupakan seekor kera.