Allah Is My GOD, Islam Is My Religion, Muhammad Is My Prophet, Quran Is My Book. Alhamdulillah

Selasa, 18 September 2012

STUDI KELAYAKAN BISNIS


PENDAHULUAN

a.      Latar belakang

Di Jaman yang semakin maju pada sekarang ini, pertumbuhan dalam segala bidang semakin hari semakin meningkat, baik itu dibidang ilmu pengetahun dan teknologi juga perkambangan pada tingkat pertumbuhan jumlah manusia. Semakin hari pertumbuhan penduduk semakin meningkat, seriring dengan jumlah penduduk yang semakin hari semakin meningkat tentu kebutuhan hidup semakin bertambah pula.
Dalam perputaran  (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplier atau distributor untuk menyalurakan produk yang sudah dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Seorang produsen dapat berperan sebagai konsumen, begitupun sebaliknya. 
Usaha budidaya Ikan Nila didirikan pada tahun 2009, adapun yang membuat gagasan ini merupakan hasil dari penyuluhan dan sosialisai dinas perikan dan kelautan aceh singkil  dari usaha / proyek ini bermula dari melihat usaha ini diluar daerah, sehingga timbul ide-ide  untuk mengembangkannya didaerah Aceh singkil  yang sebelumnya sudah ada tapi menggunakan manajemen tradisional. Disamping mampu menciptakan lapangan pekerjaan, juga mencoba merubah pola pikir masyarakat akan budidaya ikan Nila, yang dimana hasil produksi direncanakan tidak hanya didistribusi dilokal saja tetapi juga hingga keluar daerah bahkan kita bisa mengekspornya kelak.
Ada beberapa faktor yang perlu dinilai dalam penyusunan studi kelayakan bisnis adalah berhubungan dengan beberapa aspek antara lain aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi, aspek manajemen, aspek lingkungan, dan aspek ekonomi dan keuangan.  Semua itu akan dibahas secara terperinci. Layaknya gagasan usaha / proyek dalam sebuah studi kelayakan bisnis, apabila kegiatan usaha yang dijalankan berdasarkan kegiatan yang telah diatur dalam studi kelayakan. Sehingga manajemen yang baik sangat mempengaruhi kelayakan sebuah usaha / proyek.

Setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga seberapa lama pengembalian dana, yang ditanam di proyek tersebut menjadi sangat penting. Artinya, sebelum perusahaan menanamkan investasi untuk perluasan usaha baru, maka terlebih dahulu perlu diketahui apakah proyek atau investasi yang akan dilakukan dapat mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut, dengan jangka waktu tertentu. Selain itu agar dapat melihat apakah investasi yang dijalankan dapat memberikan keuntungan finansial lainnya seperti yang diharapkan. Studi Kelayakan Bisnis (SKB) merupakan kegiatan yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut pada usaha budi daya Ikan Nila  karena SKB adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan dengan menganalisis berbagai macam aspek. Namun investasi tersebut juga harus memperhatikan kondisi-kondisi dibidang ekonomi, hukum, politik, budaya, keamanan, perilaku dan perubahan lingkungan yang akan terjadi di  masyarakat karena sering kali terjadi ketidakpastian yang dapat mengakibatkan apa yang sudah direncanakan menjadi tidak tercapai.
  

A.  Manfaat dan Tujuan

Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study  yang merupakan pertimbagan-pertimbangan untuk  mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha / proyek yang telah direncanakan.  Namaun pengertian layak dalam hal ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha / proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit). Baik dalam arti financial benefit maupun social benefit. Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat suatu usaha / proyek apakah layak atau tidak untuk dikembangkan.


B.  Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang diangkat adalah bagaimana analisis studi kelayakan usaha budidaya Ikan Nila  dan kemampuan investasinya dalam memberikan keuntungan terhadap jumlah modal yang ditanam?  Di dimana Studi ini akan menitikberatkan pada Tingkat penentuan layaknya usaha yang  dijalankan.


C. Kerangka Pemikiran

Dari segi Market Space dan Market shareusaha ini memiliki peluang pasar yang potensial di wilayah Aceh Singkil. Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya direncanakan dengan penuh keyakinan dan rencana yang matang dari berbagai aspek yang mempengaruhi yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis produksi dan teknologis, aspek manajemen dan organisasi, aspek hukum dan legalitas, serta aspek keuangan dan ekonomi. Seorang investor yang baik tentunya tidak akan tergesa-gesa dalam melaksanakan gagasannya, sebelum yakin tentang untung ruginya usaha yang direncanakan. Tindakan yang dilakukannya adalah dengan mengadakan analisis kelayakan usaha atau proyek dengan menggunakan Studi Kelayakan Bisnis (SKB)  yang dimana tujuannya untuk meneliti apakah sebuah usaha yang direncanakan secara teknis, ekonomis dan komersial cukup menjanjikan? Serta layak untuk dilaksanakan.

                                                    

ASPEK-ASPEK
1.     Aspek pasar
Adapaun yang menjadi target pasar dari usaha Ikan Nila ini adalah wilayah Singkil simpang kanan, Gunung Meriah Serta Serta Pemko Subulussalam. Konsumen dari produk ini pada umumnya berupa tempat-tempat pengolahan makanan seperti rumah makan, kafe, ataupun restoran. Dari segi Market Space dan Market share, usaha ini memiliki peluang pasar yang potensial di wilayah singkil dan Subulussalam. Oleh karena usaha ini merupakan usaha yang tunggal di Singkil dan tidak memiliki pesaing dengan usaha yang sama, maka Usaha Ikan Nila  ini menguasai 100%  Market Space. Dengan begitu, maka  market share dapat dikuasai sepenuhnya oleh usaha ini.
Tentunya usaha ini dapat menguasai market space dan market share, jika produsen dapat memenuhi permintaan pasar atau konsumen terhadap hasil produksi. Permintaan akan hasil produksi untuk wilayah singkil dan luar singkil sejak usaha ini mulai berproduksi.
2.     Aspek modal
Analisis usaha pembenihan Nila yang digunakan dalam usaha pembenihan sebagai berikut:
-         Modal sendiri
-         Luas kolam 200 M² merupakan lahan sewa. Pertahun Rp.1.200.000
-         Jumlah induk 40 pasang
-         Pembenihan dilakukan selama dua bulan beturut-turut mulai dari penetasan benih sampai benih berukuran dua jari. (Tidak membahas proses perkawinan induk jantan dan betina)
-         Diperkirakan satu induk betina dapat menelorkan 1500 sampai 2500 ekor. Contoh perhitungan diambil dari jumlah minimum pembiakan satu induk nila 1500 ekor anak ikan.
-         Pakan buatan sendiri; tepung ikan, jagung, kedelai, bungkil. Semua dalam bentuk tepung yang sudah dihaluskan.
-         Jumlah tenaga kerja satu orang. Gaji harian, perbulan Rp.750.000
-         Perhitungan usaha pembenihan ini adalah perhitungan kasar karena bisa mendapatkan keuntungan yang lebih atau bisa juga lebih rendah dari perkiraan yang direncanakan. Bergantung dari keuletan dan keseriusan anda dalam mengelola usaha pembenihan ini.
Moda yang dibutuhkan dalam usaha pembenihan nila tidak begitu besar dibanding dengan usaha nila lainnya. Jadi, merupakan suatu peluang usaha jika diusahakan. Modal yang diperlukan adalah sarana pembenihan dan biaya operasional.


Modal sarana pembenihan
- Sewa kolam 1/12X1200.000
Rp.200.000
- Alat perikanan seperti jaring, ember dll.
Rp.500.000
- Induk Nila 40 pasang @ekor20.000
Rp.800.000
Jumlah:
Rp.1.500.000

Modal biaya operasional
- Pakan berupa pellet yang dihancurkan sebanyak 500 kg. Rp.2000/kg.
Rp.1.000.000
- Satu pekerja selama 2 bulan. perbulan Rp.750.000
Rp.1.500.000
- Alat perikanan seperti jaring, ember dll.
Rp.500.000
Jumlah:
Rp.3.000.000

3.     Aspek Pendapatan
Perhitungan pendapatan harga jual benih;
= Jumlah induk betina x produksi x Harga jual benih
= 40x1500x200
= 60.000 x 200
= Rp.12.000.000
                 

Perhitungan pendapatan harga jual benih dikurangi pengeluaran;
= Pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.12.000.000 – Rp.4.500.000
= Rp. 7.500.000

Perhitungan Break Event Point (BEP). Kembali modal dalam satuan harga perekor sebagai berikut:
= Total Modal dibagi Total Produksi
=4.500.000 / 40x1500
= 4.500.000 / 60.000
= Rp.75 / ekor (Kembali modal pada harga benih Rp. 75 / ekor dari Rp.200 /ekor)

BEP. Kembali modal dalam satuan produksi benih
= Total Modal dibagi Harga Jual Benih @ekor Rp.200
= 4.500.000 / 200
= 22.500 (Kembali modal pada 22.500 ekor benih dari 60.000)


Perhitungan Revenue Cost Ratio (R/C ratio) Perbandingan pendapatan dan pengeluaran.
=Pendapatan dibagi Pengeluaran
= 12.000.000 / 4.500.000
= 2.6

Nilai R/C ratio sebesar 2.6 menunjukan usaha pembenihan sangat menguntungkan jika dilakukan. Dari setiap Rp.1 modal yang dikeluarkan, menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2.6

Dari penjelasan  di atas dapat dilihat bahwa keuntungan akan meningkat. Hal ini menunjukkan adanya peluang pasar yang besar bagi Usaha ikan Nila  ini untuk memasarkan hasil produksinya. Dengan data ini perkirakan penawaran hasil produksi dan besarnya permintaan yang akan terjadi di masa depan juga dapat dilakukan. Jadi usaha ikan nila ini layak untuk dilaksanakan. Apakah saudara tertarik untuk mencobanya. Insyaallah

Sumber informasi
Ikannila.com
Susanto Heru  2005 budidaya ikan diperkarangan edisi revisi Bogor. penebar swadaya.
Herwono, Suyatno. 2005 Pembenihan dan pembesaran Lele diperkarangan, sawah, dan longyam Bogor. penebar swadaya.
Arie Usni 2005 Budidayaa Bawal Air Tawar untuk konsumsidan Hias Bogor. penebar swadaya.

===== ambil jika bermanfaat, copas  kalau perlu, tambah kalau kurang, kurangi jika berlebihan tapi jangan dimutilasi beh==== 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Entri Populer