Babi adalah sejenis hewan ungulata yang bermoncong panjang dan berhidung lemper dan
merupakan hewan yang aslinya berasal dari Eurasia. Kadang juga dirujuk sebagai khinzir (bahasa Arab). Babi adalah jenis binatang omnivora, yang berarti mereka mengonsumsi baik daging maupun
tumbuh-tumbuhan. Babi ini banyak terdapat di hutan-hutan namun sekarang ini
babi ini sudah menjadi binatang peliharaan dan pertenernakan bagi koum non
muslim. Lalu bagaimana sebanarnya muslim memandang hewan jorok ini ? islam
merupakan agama yang sangat memandang kebersihan ummatnya. Baik itu tempat
tinggal lingukangan serta makanan yang halal dan baik. Islam sudah mengharamkan
babi ini sejak 14 abad yang lalu. Islam telah menetapkan hokum atas binatang
jorok ini. Dalam alquranpun mengenai binatang menjijikkan ini dapat kita jumpai
ayat yang mengharamkan bagi ummat islam untuk mengkomsusinya.
Alasan
Kenapa Daging Babi Haram Dikonsumsi
Mengapa Allah mengharamkan daging babi alias daging celeng? Tentunya ada
sebab mengapa diharamkan. Di dalam Al-Qur'an dijelaskan tentang keharaman
daging babi tersebut. Seperti firman-Nya dalam surat Al-Maidah ayat 3 :
“Diharamkan
bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih
atas nama selain Allah.”
Ayat
di atas dengan jelas menyatakan bahwa babi itu haram, serta hewan yang halalpun
jadi haram apabila disebembelih atas nama lain selain allah. Itu artinya hewan
yang halal bagi ummat islam harus melalui sembelih bukan di tombak, ditusuk,
atau di bakar hidup hidup. Hewan yang tidak di sembelih itu merupakan bangkai,
bangkai tidak itu haram bagi ummat islam terkeculai ada dua bangkai yang halal
bagi ummat islam. Adapun kedua bangkai tersebut adalah bangkai ikan dan
belalang. Hal ini sesuai dengan hadist nabi Muhammad SAW.
Dari
ibnu Umar ra. Ia berkata berkata rasullullah “dihalalkan untuk kita, dua jenis
bangkai dan dua jenis darah. Adapun dua jenis bangkai itu adalah bangkai ikan
dan belelang dan dua jenis darah itu adalah limpa dan hati)
(HR.
Ahmad dan Ibnu Majah. Dalam sanad hadist ini ada unsur dhaif)
A. DIHARAMKAN DALAM ISLAM
BERIKUT INI.
1. Babi adalah container (tempat penampung) penyakit.
Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium),
Cacing spiral (Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale),
Cacing paru (Paragonimus pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing
Schistosoma (japonicum), Bakteri Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella
choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus cacar (Small pox), Virus kudis
(Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa Toxoplasma
gondii
2. Daging babi empuk. Meskipun empuk dan terkesan lezat,
namun karena banyak mengandung lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya,
nutrien (zat gizi) tidak dapat dimanfaatkan tubuh.
3. Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif
Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica
urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging.
Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.
4. Lemak punggung (back fat) tebal dan mudah rusak oleh
proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
5. Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian
influenza) dan Flu Babi (Swine Influenza). Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1
dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi H1N1/H5N1 yang
ganas/mematikan dan menular ke manusia.
6. Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit
yang ditularkan babi seperti, pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah,
nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi
tubuh.
7. Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman)
menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya,
tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses
penguraian protein dalam tubuh. Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit
kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza
yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh)
babi.
8. Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa
daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan usus besar.
9. Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at
Tafsir Al Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih
cacing pita dan Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia
yang mengkonsumsi daging babi.
10. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi
dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling
rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi
hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran
manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor.
Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan
isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya
terlebih dahulu sebelum dimakan. Nah itulah bebrapa alasan kenapa daging babai
diharamkan dalam islam untuk di konsusmsi manusia.
B. MEMILIKI SIFAT-SIFAT KOTOR
Hewan babi
memiliki sifat-sifat kotor dalam bentuk perilaku seperti malas, tidak suci
sinar matahari (membantu berkembangnya parasit dalam tubuhnya), rakus dan
suka tidur di kubangan kotoran mereka sendiri, perilaku seksual yang di luar
kebiasaan hewan lainnya (babi bukan hewan hemaprodit). Ada sebuah dialog,
seorang ilmuwan dengan ulama berkenaan dengan perlaku babi. Sang ilmuwan
bertanya kepada ulama sebagai berikut :
Ilmuwan : “Haramnya hewan Babi bagi
umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran
dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukankah mungkin
nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang mematikan
ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih ini akan menjadi halal?”
Ulama
: “Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat babi
yang sangat
diharamkan untuk umat Islam”.
Ilmuwan
: “Apakah itu ?”
Ulama :
“Coba anda buat 2 kandang. Satu kandang anda isi dengan 2
ekor ayam jantan dan 1 ekor ayam betina. Satu kandang lagi anda
isi dengan 2 ekor babi jantan dan 1 ekor babi betina. Apakah yang terjadi
pada masing2 kandang tersebut? Bisakah anda menerkanya?”
Ilmuwan : “Tidak”
Ulama
:
“Mari kita lihat sekarang. Pada kandang pertama di mana Ada 2 ekor ayam
jantan dan 1 ekor ayam betina. Yang terjadi adalah 2 ekor ayam jantan
tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 ekor ayam
betina tersebut sampai ada yang menang atau kalah. Dan
itu Sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia diciptakan”.
Ilmuwan : “Pada kandang babi?”
Ulama
: “Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang babi, 2 ekor babi jantan
itu tidak berkelahi untuk memperebutkan babi betina
tersebut, tetapi yang terjadi adalah 2 ekor babi
jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai2 babi betina
tersebut dan juga terjadi hubungan homoseksual antara kedua
ekor babi jantan tersebut setelah selesai dengan si betina. Demikian juga
dengan betinanya dapat melakukan hal yang demikian. Hal inilah yang jelas-jelas
bertentangan dengan fitrah umat manusia. Bila umat Islam ikut-ikutan
memakan babi maka ditakut-kan umat Islam akan mempunyai sifat dan
karakteristik seperti babi ini.
(pikirkan dengan hati bukan dengan emosi), makanya tidak heran
di negeri-negeri yang katanya maju peradabannya justru berkembang pola
kehidupan seksnya seperti halnya hewan ini.
Sumber :
Mushaf Lafziyyah Alhuda Al-quran Terj. Alhuda 2009 Gema
Insani Depok Indonesia
AL-Hafizd Ibnu Hajar Al-Asqalani Terj. Bulughul Maram. 2010 Akbar Media Jakarta
Falih
ashadi, yusuf Cahyo ahklak membentuk pribadi muslim 2003 Aneka Ilmu Semarang