Allah Is My GOD, Islam Is My Religion, Muhammad Is My Prophet, Quran Is My Book. Alhamdulillah

Minggu, 25 September 2011

METODE PERHITUNGAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP


Suatu perusahaan akan mengalami penyusutan Aktiva Tetap kecuali Tanah. Misalnya kendaraan yang dibeli untuk digunakan mengangkut barang hasil produksi, tentu untuk jangka waktu yang akan datang  kendaraan tersebut akan memiliki nilai yg lebih rendah jika di jual kembali atau bahkan tidak bisa di gunakan lagi.

Ada beberapa hal l yang menyebabkan penyusutan antara lain :
1. Faktor Teknis
            a. kerusakan
            b. terjadinya aus
            c. diluar kendali manusia (bencana alam dll)
2. Faktor Ekonomis
            a. Harga perolehan
            b. Nilai sisa suatu barang
            c. Umur ekonomis
            d. Metode penyusutan yang digunakan

Metode Penyusutan

Untuk menghitung jumlah penyusutan bisa  dilakukan dengan berbagai metode hanya di sini penulis Cuma menjabarkan dua metode yang sering digunakan oleh perusahaan yaitu:
1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
            Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur            ekonomis sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya thd waktu, dan akumulasi   biaya akan berupa garis lurus.

Cara Menghitung:
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
            Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:
            Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa
                                                    Umur Ekonomis
Contoh:
            Tgl 1 Agustus 2010 PT Quantary membeli sebuah mobil Avanza seharga Rp             170.000.000,-. Untuk biaya balik  nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar    Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nilai       sisa Rp 50.000.000,-

Diminta:
Hitunglah penyusutan pada tahun 2010
Buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun

Penyelesaian:
Penyusutan th 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2010 s/d 31 Des 2010 = 5 bulan:
Besar Penyusutan th 2000 =  5  x (175.000.000-50.000.000)
                                              12                      5
                                           =  11.250.000

Tabel Penyusutan tahun 2010-2015
Tahun
Harga Penyusutan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
2010
175.000.000
 11.250.000
 11.250.000
163.750.000
2011
175.000.000
 38.250.000
 38.250.000
136.750.000
2012
175.000.000
 65.250.000
 65.250.000
109.750.000
2013
175.000.000
 92.250.000
 92.250.000
 82.750.000
2014
175.000.000
119.250.000
119.250.000
 55.750.000
2015
175.000.000
135.000.000
135.000.000
 40.000.000


2 . Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)

Langkah-langkah perhitungan :
1. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
            JAT = nx ((n+1)/2)
2. Tentukan besar penyusutan
            Besar Penyusutan = AT  x  (HP-NS)
                                            JAT
Contoh: Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin 9fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-

Diminta:
a. Hitung Penyusutan tahun 2000-2005
b. Buatlah tabel penyusutan

Cara menghitung
Penyelesaian:
JAT = 4 x (4+1)  = 10  atau  JAT  = 4+3+2+1 = 10
              2
   
Angka Tahun Terbalik dijabarkan
4
3
2
1
Angka Tahun ke
I
II
III
IV




a. Penyusutan tahun 2010 dihitung dr tgl 1 Mei 2010 s.d 31 des 2010 = 8 bulan

Penyusutan tahun 2010

Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000)
                                    = 12.000.000

Penusutan Tahun 2011

Besar Penyusutan=
4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000
                                                               15.000.000

Penyusutan tahun 2012
Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
                                8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
                                                                                                10.500.000
Penyusutan tahun 2013
Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                 8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
                                                                                                 6.000.000
Penyusutan tahun 2014
Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000

B. Tabel Penyusutan

Tahun
Harga Perolehan
Besar Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
2010
50.000.000
12.000.000
12.000.000
38.000.000
2011
50.000.000
15.000.000
27.000.000
23.000.000
2012
50.000.000
10.500.000
37.500.000
12.500.000
2013
50.000.000
6.000.000
43.500.000
6.500.000
2014
50.000.000
1.500.000
45.000.000
5.000.000

Trims
Semoga bisa membantu..

Sabtu, 18 Juni 2011

Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa di SMA Negeri 1 Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil”.


  1. Latar Belakang Permasalahan  
Untuk meningkatkan pengetahuan tidak akan terlepas dari dunia pendidikan. Karena pendidikan adalah jalur utama menuju masyarakat yang berpengatahuan. Secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah pendidikan yang bermutu untuk menuju masyarakat yang berpengetahuan. Faktor-faktor tersebut antara lain  guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan pendidikan dan kurikulum. Kelima faktor tersebut memegang peranan dan wewenang masing-masing yang saling mendukung. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan karena guru yang bersingunggan langsung dengan peserta didik. Sarana dan prasarana merupakan pendukung dalam tercapainya tujuan pendidikan, begitu juga dengan kurikulum yang berperan sebagai menu wajib bagi siswa untuk dipelajari sesuai dengan tingkatan dan kompetensinya. Sehingga faktor-faktor tersebut harus berjalan dengan baik dan saling menguatkan.
Namun, sering kali pendidikan mengasumsikan bahwa apabila ada kemerosotan dalam pendidikan, memposisisikan kurikulum, sarana dan prasarana sebagai penyebab utama merosotnya pendidikan.
Faktor guru apabila kita cermati mempakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat diganti oleh apapun, karena guru sebagai subyek pendidik dan sebagai penentu keberhasilan dalam pendidikan itu sendiri. Nana Sudjana menyebutkan bahwa prestasi siswa sangat dipengamhi oleh guru dan guru mumpakan pelaku utama dalam peningkatan prestasi belajar siswa.

Peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa akan semakin kelihatan apabila berada pada keterbatasan sarana dan prasarana. secara jelas bahwa peran guru sangat penting dalam peningkatan prestasi siswa dalam pendidikan. Meskipun sarana dan prasarana sudah begitu lengkap dan cangih, namun apabila tidak di tunjang oleh keberadaan guru yang kompeten dan profesional maka mustahil pendidikan bisa berjalan dengan maksimal. Guru adalah faktor kunci bagi terlaksanannya pendidikan nasional.
Kompetensi guru mempakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguman sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal.
Memiliki kompetensi berarti memiliki kewenangan terhadap tugas yang diembannya. Kalau seorang sudah memiliki kewenangan, berarti keputusan yang telah ditetapkannya hendalah dituruti. Begitu juga dengan guru, seorang guru yang memiliki kompetensi keguruan berhak dan bertanggung jawab terhadap tugas keguruan. Guru yang berkometensi akan tetap menjaga eksistensinya dan menjaga wibawanya dihadapan anak didik. Kompetensi harus dimiliki oleh setiap guru, termasuk guru agama islam. Hendaknya guru agama islam itu bertaqwa kepada Allah, berilmu dan berakhlak yang baik. Karena menurut Prof. DR. Zakiah bahwa segala yang ada pada dirinya merupakan unsur pembinaan anak didik. Disamping guru mampu dan terampil dalam mengajarkan ilmu pengetahuan sekaligus mendidik siswa – siswinya seperti anaknya sendiri, diharapkan guru juga cakap dalam menyampaikan pesan – pesan keislaman. Dengan adanya syarat itu, guru dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, karena ia mempunyai tanggung jawab sebagai pendidik dan Pembina.
Peningkatan prestasi pada siswa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, internal dan eksternal siswa, selain itu faktor utama peningkatan prestasi siswa terletak pada bagaimana kualitas proses pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu untuk meningkatkan prestasi siswa, proses pembelajaran dikelas harus berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kemampuan professional termasuk Guru pendidikan agama islam. karena guru merupakan faktor utama dalam tercapainya pelaksasanaan pendidikan. Guru profesional atau yang telah tersertifikasi tentu akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa lebih baik.Untuk dapat menumbuhkan kualitas dan prestasi siswa, guru kompeten  akan berupaya untuk mempengrumhi emosi dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa akan selalu termotivasi dan pada akhirnya akan tercipta pembelajaran yang berdaya guna. Apabila dalam sebuah pembelajaran sudah berdaya guna tentu akan mudah bagi guru kompeten  untuk dapat meningkatkan prestasi siswa.

Dari berbagai uraian diatas, maka peunulis merasa tertarik untuk  menuangkannya dalam sebuah skripsi yang berjudul  “Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa  di SMA Negeri 1 Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil”.


Kamis, 09 Juni 2011

Penyebab terjadinya Penyalahgunaan zat-zat terlarang serta akibatnya dikalangan remaja”


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pergaulan bebas yang selama ini terbanyak terjadi dikalangan masyarakat terutama kalangan remaja sangatlah berpengaruh untuk masa depan mereka. Pergaulan bebas yang mungkin mereka anggap adalah suatu tren, sehingga tanpa sadar mereka sudah sudah terjerumus oleh budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya kita. Para remaja  yang biasanya melakukan pergaulan bebas mulai dari merokok, minum alcohol, narkotika dan sebagainya.
Pegaulan bebas yang mereka lakukan sebenarnya bukan semata terjadi begitu saja, begitu bayak hal yang menjadi penyebab terjadinya pergaulan bebas ini. Pelarian dari masalah yang mungkin tidak bisa dihadapi kerna telalu dini untuk menghadpai berbagai masalah dilingkuangan keluarg  serta tidak adanya ilmu tentang agama yang bisa mengontrolnya.  Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 - 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun. Remaja merupakan sasaran yang paling mudah untuk  terpengaruh dalam penyalahgunaan Narkoba.
Dari berbagai uraian diatas, maka peunulis merasa tertarik untuk  menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah mengenai  “Penyebab terjadinya Penyalahgunaan zat-zat terlarang serta  akibatnya dikalangan  remaja”
1.2  Rumusan Masalah

Adapaun yang menjadi rumusan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut :
  1. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya pemakaian zat-terlarang di kalangan remaja.
  2. Apasaja akibat yang ditimbulkan dari zat-terlarang di kalangan remaja. tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut :
  1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk  zat terlarang.
  2. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya pemakaian zat terlarang serta apa akibat-akibat dari zat terlarang pada remaja.

1.4 Manfaat Penelitian
  1. Untuk menambah wawasan penulis, dan menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak terkait yang ingin mengatahui bahaya pemakaian zat terlarang.
  2. Dapat menjadi acuan dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam menganalisis Penyebab terjadinya pemakaian zat terlarang serta  akibatnya dikalangan  remaja”




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Macam Zat Terlarang
    Narkoba  merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis.
  Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).

2.2 Penyebab Pemakaian Zat-Zat Terlarang
Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka masing-masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa seseorang menjadi pecandu / pengguna zat terlarang :
1. Ingin Terlihat Gaya
Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut.
2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk
   Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan.
3. Coba-Coba / Ingin Tahu
Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti.
4. Ikut-Ikutan
Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalah gunakan tempat umum.
5. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah
 Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi gembira ria.
6. Melenyapkan Rasa Bosan Dan Agar Merasa Enak
   Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan.
7. Merasa Dewasa
Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain.
2.3  Akibat Penyalahgunaan Narkotika:
1.      Merusak susunan syaraf pusat atau merusak organ-organ tubuh lainnya, seperti hati dan ginjal,serta penyakit dalam tubuh seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti kudis, hal ini berakibat melemahnya fisik, daya fikir dan merosotnya moral yang cenderung melakukan perbuatan penyimpangan social dalam masyarakat.
2.      Dalam memenuhi kebutuhan penggunaan narkotik, mereka dengan menghalalkan segala cara untuk memperoleh narkotik. Yang awalnya menjual barang-barang hingga melakukan tindakan pidana.
Akibat penyalahgunaan psykotropika: Psykotropika terbagi menjadi 4 golongan : psykotropika gol I, gol II, gol III dan gol IV. Psykotropika yang sedang populer dan banyak yang disalahgunakan adalah psykotropika gol I yaitu ecstasy dan psykotropika gol II yaitu sabu-sabu. Efek yang ditimbulkan dari psytropika adalah:
1.      Efek farmakologi dari ecstasy tidak hanya bersifat stimulant tapi juga mempunyai sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalan-khayalan nikmat dan menyenangkan, secara rincinya adalah:
• Meningkatkan daya tahan tubuh
• Meningkatkan kewaspadaan
• Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu
• Menimbulkan khayalan yang menyenangkan
• Menurunkan emosi
2.      Efek samping yang berlebihan adalah:
• Muntah dan mual
• Gelisah
• Sakit kepala
• Nafsu makan berkurang
• Denyut jantung berkurang
• Timbul khayalan yang menakutkan
• Kejang-kejang

         Begitu banyak bahaya disebabkan oleh pergaulan bebas seperti pemakaian zat-zat terlarang  seperti yang diuraikan di atas. Kita tidak bisa meyalahkan sepenuhnya kepada meraka yang sudah terpengaruh, sebab peranan orang tua, guru, lingkuangan serta lemlaga yang terkait sangat berpangaruh bagi kaum remaja. Dengan memberikan sosialisasi bahaya pergulan bebas serta adanya pengawasan terhadap anak-anak ramaja oleh orang tua, guru, serta lembaga terkait akan menekan tingkat pertumbuhan pergaulan bebas khususnya dalam hal pemakaian zat-zat terlarang.


DAFTAR PERPUSTAKA


Khaeruman Badri, 2005, Islam dan Pemberdayaan Umat, Pustaka Setia, Bandung.

Abbas Syahrial, 2007, Pemikiran Ulama Aceh, Prenada Bekerjasama dengan Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi (BRR) NAD-Nias. Jakarta.

http://ms.wikipedia.infokesehatan  di akses selasa 04 Maret 2011

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pergaulan bebas yang selama ini terbanyak terjadi dikalangan masyarakat terutama kalangan remaja sangatlah berpengaruh untuk masa depan mereka. Pergaulan bebas yang mungkin mereka anggap adalah suatu tren, sehingga tanpa sadar mereka sudah sudah terjerumus oleh budaya barat yang tidak sesuai dengan budaya kita. Para remaja yang biasanya melakukan pergaulan bebas mulai dari merokok, minum alcohol, narkotika dan sebagainya. Pegaulan bebas yang mereka lakukan sebenarnya bukan semata terjadi begitu saja, begitu bayak hal yang menjadi penyebab terjadinya pergaulan bebas ini. Pelarian dari masalah yang mungkin tidak bisa dihadapi kerna telalu dini untuk menghadpai berbagai masalah dilingkuangan keluarg serta tidak adanya ilmu tentang agama yang bisa mengontrolnya. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan Narkoba di Indonesia dari tahun 1998 - 2003 adalah 20.301 orang, di mana 70% diantaranya berusia antara 15 -19 tahun. Remaja merupakan sasaran yang paling mudah untuk terpengaruh dalam penyalahgunaan Narkoba. Dari berbagai uraian diatas, maka peunulis merasa tertarik untuk menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah mengenai “Penyebab terjadinya Penyalahgunaan zat-zat terlarang serta akibatnya dikalangan remaja” 1.2 Rumusan Masalah Adapaun yang menjadi rumusan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya pemakaian zat-terlarang di kalangan remaja. 2. Apasaja akibat yang ditimbulkan dari zat-terlarang di kalangan remaja. tersebut. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk zat terlarang. 2. Untuk mengetahui apa penyebab terjadinya pemakaian zat terlarang serta apa akibat-akibat dari zat terlarang pada remaja. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Untuk menambah wawasan penulis, dan menjadi sumber informasi bagi pihak-pihak terkait yang ingin mengatahui bahaya pemakaian zat terlarang. 2. Dapat menjadi acuan dan bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam menganalisis Penyebab terjadinya pemakaian zat terlarang serta akibatnya dikalangan remaja” BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Macam Zat Terlarang Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi ) fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). 2.2 Penyebab Pemakaian Zat-Zat Terlarang Setiap orang yang menyalahgunakan zat-zat terlarang pasti memiliki alasan mereka masing-masing sehingga mereka dapat terjebak masuk ke dalam perangkap narkotika, narkoba atau zat adiktif. Berikut di bawah ini adalah faktor sebab musabab kenapa seseorang menjadi pecandu / pengguna zat terlarang : 1. Ingin Terlihat Gaya Zat terlarang jenis tertentu dapat membuat pamakainya menjadi lebih berani, keren, percaya diri, kreatif, santai, dan lain sebagainya. Efek keren yang terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis, dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin disebut gaul oleh golongan / kelompok itu, ia harus memakai zat setan tersebut. 2. Solidaritas Kelompok / Komunitas / Genk Suatu kelompok orang yang mempunyai tingkat kekerabatan yang tinggi antar anggota biasanya memiliki nilai solidaritas yang tinggi. Jika ketua atau beberapa anggota kelompok yang berpengaruh pada kelompok itu menggunakan narkotik, maka biasanya anggota yang lain baik secara terpaksa atau tidak terpaksa akan ikut menggunakan narkotik itu agar merasa seperti keluarga senasib sepenanggungan. 3. Coba-Coba / Ingin Tahu Dengan merasa tertarik melihat efek yang ditimbulkan oleh suatu zat yang dilarang, seseorang dapat memiliki rasa ingin tahu yang kuat untuk mencicipi nikmatnya zat terlarang tersebut. Jika iman tidak kuat dan dikalahkan oleh nafsu bejad, maka seseorang dapat mencoba ingin mengetahui efek dari zat terlarang. Tanpa disadari dan diinginkan orang yang sudah terkena zat terlarang itu akan ketagihan dan akan melakukannya lagi berulang-ulang tanpa bisa berhenti. 4. Ikut-Ikutan Orang yang sudah menjadi korban narkoba mungkin akan berusaha mengajak orang lain yang belum terkontaminasi narkoba agar orang lain ikut bersama merasakan penderitaan yang dirasakannya. Pengedar dan pemakai mungkin akan membagi-bagi gratis obat terlarang sebagai perkenalan dan akan meminta bayaran setelah korban ketagihan. Orang yang melihat orang lain asyik pakai zat terlarang bisa jadi akan mencoba mengikuti gaya pemakai tersebut termasuk menyalah gunakan tempat umum. 5. Menyelesaikan Dan Melupakan Masalah Orang yang dirudung banyak masalah dan ingin lari dari masalah dapat terjerumus dalam pangkuan narkotika, narkoba atau zat adiktif agar dapat tidur nyenyak, mabok, atau jadi gembira ria. 6. Melenyapkan Rasa Bosan Dan Agar Merasa Enak Rasa bosan, rasa tidak nyaman dan lain sebagainya bagi sebagaian orang adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan ingin segera hilang dari alam pikiran. Zat terlarang dapat membantu seseorang yang sedang banyak pikiran untuk melupakan kebosanan yang melanda. Seseorang dapat mengejar kenikmatan dengan jalan mnggunakan obat terlarang yang menyebabkan halusinasi / khayalan yang menyenangkan. 7. Merasa Dewasa Pemakai zat terlarang yang masih muda terkadang ingin dianggap dewasa oleh orang lain agar dapat hidup bebas, sehingga melakukan penyalah gunaan zat terlarang. Dengan menjadi dewasa seolah-olah orang itu dapat bertindak semaunya sendiri, merasa sudah matang, bebas orangtua, bebas guru, dan lain-lain. 2.3 Akibat Penyalahgunaan Narkotika: 1. Merusak susunan syaraf pusat atau merusak organ-organ tubuh lainnya, seperti hati dan ginjal,serta penyakit dalam tubuh seperti bintik-bintik merah pada kulit seperti kudis, hal ini berakibat melemahnya fisik, daya fikir dan merosotnya moral yang cenderung melakukan perbuatan penyimpangan social dalam masyarakat. 2. Dalam memenuhi kebutuhan penggunaan narkotik, mereka dengan menghalalkan segala cara untuk memperoleh narkotik. Yang awalnya menjual barang-barang hingga melakukan tindakan pidana. Akibat penyalahgunaan psykotropika: Psykotropika terbagi menjadi 4 golongan : psykotropika gol I, gol II, gol III dan gol IV. Psykotropika yang sedang populer dan banyak yang disalahgunakan adalah psykotropika gol I yaitu ecstasy dan psykotropika gol II yaitu sabu-sabu. Efek yang ditimbulkan dari psytropika adalah: 1. Efek farmakologi dari ecstasy tidak hanya bersifat stimulant tapi juga mempunyai sifat halusinogenik yaitu menimbulkan khayalan-khayalan nikmat dan menyenangkan, secara rincinya adalah: • Meningkatkan daya tahan tubuh • Meningkatkan kewaspadaan • Menimbulkan rasa nikmat dan bahagia semu • Menimbulkan khayalan yang menyenangkan • Menurunkan emosi 2. Efek samping yang berlebihan adalah: • Muntah dan mual • Gelisah • Sakit kepala • Nafsu makan berkurang • Denyut jantung berkurang • Timb


Selasa, 24 Mei 2011

MENGAPA INDONESIA BISA ATASI PENGARUH KRISIS GLOBAL


Kita sudah pasti tahu tentang krisis ekonomi yang yang melanda dunia. Yang penyebarannya saat cepat kepejuru dunia berawal dari Negara amerika serikat. Tanggal 15 September 2008  menjadi catatan kelam perekonmian amerika serikat. Kebangkrutan Leman Brother yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di investasi atau bank senior yang masuk dalam 5 besar bank di amerika serikat menjadi awal drama krisis keuaangan di Negara yang mengaung agungkan sistem kapitalis tanpa batas. Siapa yang manyangka suatu Negara yang merupakan tembok kapitalis dunia runtuh. Celakanya apa yang terjadi di Negara amerika serikat tersebut dengan cepat menyebar dan menjalar ke seluruh dunia. Hanya karena beberapa saat informasi runtuhnya pusat keuangan dunia di amerika transaksi bursa saham  dibelahan dunia seperti hongkong, China, Australia, singapura dan korea selatan. Dan Negara lainnya mengalami penurunan drastis.  Bahkan bursa saham Indonesia (BEI) harus disuspend selama beberapa hari, pemerintah pun tidak ketinggalan ikut panic dan menyikapi permasalahan ini.
Indonesi merupakan salah satu Negara di Asia Tenggara yang bisa bertahan dari pengaruh krisis global tersebut. Lalu apa saja yang menjadikan indoensia bisa melewati hal tersebut. Diantaranya
  1. Penduduk Indonesia itu banyak
Jumlah penduduk Indonesia yang dinyatan masuk 5 besar di dunia marupakan salah satu sebab Indonesia bisa bertahan karena semakin bayak pendukuk tentu transaksipun tentu banyak terjadi.

  1. Indonesia sudah pernah mengalami krisis ekonomi
Akhir tahun 1997 indonesia dilanda krisis menoter yang sangat parah, harga melonjak naik. Tinkat peredaran uang yang sangat tinggi. Hal ini merupakan salah satu pelajaran yang dijadiakan sebagai bekal untuk menghadapi hal serupa.

  1. UMKM.
Usaha kecil dan menengah di Indonsia merupakan faktor yang paling berperan dalam  dalam menghapi pengaruh dari krisis global. Jenis usaha kecil yang memang banyak terdapat di Inoneisia
.
  1. tidak terlalu berganguntung pada kegian ekspor impor.
  2. kebijaksanaan yang diterpakan oleh pemerintah.

Entri Populer