Keadaan
yang tak menentu seperti timbang tindihnya agamis di Negara-negara maju
khususnya di Negara-negara barat menjadi lingkungan potensial dan lahan yang
sangat subur bagi tumbun dan berkembangnya sekularisme. Negara perancis pasca revolusi yang terkenal
merupakan Negara yang pertama yang melandasi undang-undang Negara di atas
pemikiran sekular.
Dalam
kamus bahasa inggris bahwa kata “ilmany (penganut sekularisme)” berarti :
1.
Yang berorientasi
kepada keduniaan atau materi.
2.
Bukan seorang yang
agamis(spritualis) atau rohaniawan.
3.
Bukan seorang yang
suka beribadah dan bukan seorang pendeta.
Jadi
sekularisme itu merupakan satu paham yang menyatakan bahwa akhlaq dan
pendidikan seharusnya tidak berlandaskan pokok-pokok ajaran agama. Dalam kamus
tersebut juga di jelaskan bahwa sekularime itu merupakan pergerakan social yang
bertujuan untuk mengalihkan aktifitas manusia dari orientasi ukhrawi kepada
orientasi duniawi semata.
Kaum sekular ini tetap mengakui adanya agama, tapi tidak boleh
turut campur dalam pengaturan urusan masyarakat. Jadi, agama tetap diakui
eksistensinya, tidak dinafikan, hanya saja perannya dibatasi pada urusan privat
saja, yakni interaksi antara manusia dan Tuhannya (seperti aqidah, ibadah
ritual, dan akhlak). Tapi agama tidak mengatur urusan publik, yakni interaksi
antara manusia dengan manusia lainnya, seperti politik, ekonomi, sosial, dan
sebagainya.
Bahaya Sekularisme
Bahaya yang
ditimbulkan oleh sekularisme:
- Menolak
Penerapa Hukum yang Diturunkan Allah Ta’ala
Berusaha
menjauhkan syariat dari berbagai aspek kehidupan kaum muslimin, serta
mempertukarkan wahyu yang diturunkan Allah Ta’ala kepada Rasul-Nya Muhammad
Shallallahu’alaihi wa sallam dengan undang-undang positif yang dijiplak dari
orang-orang kafir yang justru memerangi Allah dan Rasul-Nya.
- Memutarbalikkan
Sejarah Islam
Sejarah
keemasan Islam yang dengan gemilang berhasil menaklukan negara-negara kafir
serta menyebarluaskan ajaran Allah ke berbagai pelosok dunia, dilukiskannya
sebagai masa kaum Barbar yang diliputi kekacauan dan ambisi pribadi.
- Merusak
Menjadikan pendidikan dan pengajaran sebagai sarana menyebarkan pikiran sekuler, dengan cara-cara antara lain : - Menghembus-hembuskan
pikiran sekuler dalam mata pelajaran yang diberikan kepada anak-anak
didik dalam berbagai tingkatanya.
- Berusaha keras
mengulur-ulur mata pelajaran agama pada saat-saat yang tidak
menguntungkan bagi anak-anak didik.
- Merubah
nash-nash syar’i melalui komentar dan penafsiran yang dimanipulasi dan
dikebiri sehingga nampak seakan-akan mendukung pikiran sekuler atau
setidak-tidaknya tidak bertentangan.
- Menjadikan
pelajaran agama sebagai mata pelajaran kelompok penyerta yang senantiasa
ditempatkan pada bagian akhir waktu di saat para siswa sudah letih
jasmani dan rohaninya serta sudah diliputi perasaan ingin cepat pulang.
- Menyemaratakan
Kebenaran Semua Ajaran
Pandangannya
terhadap semua ajaran agama baik yang hak maupun yang sudah direkayasa pikiran
manusia bahkan ajaran-ajaran kafir sekalipun dianggapnya sama, kemudian
dikemasnya dalam satu bingkai serta menjadikan semuanya seakan-akan sama dan
tidak memiliki perbedaan, derajat ajaran kafir, dekadensi dan kedurhakaan lebih
tinggi ketimbang ajaran tauhid, ketaatan dan iman.
Orang-orang
Islam, Nasrani, Yahudi, Komunis, Majusi, Budha, Hindu dan sebagainya, dimata
undan-undang produk pikiran sekuler berkedudukan sama. Tidak ada yang lebih
utama kecuali yang paling loyal pada pikiran itu.
- Membuka
Kesempatan Bagi Dekadensi Moral
Meruntuhkan
keutuhan keluarga yang merupakan pilar utama dalam pembinaan masyarakat serta
mendorong ke arah penghancuran semua yang dipandang suci oleh agama melalui
berbagai cara antara lain :
- Menyusun UU
yang memperkenankan masyarakat melakukan perbuatan keji dan nista tanpa
ancaman sanksi apapun. Mereka berpendirian bahwa perbuatan zina atau homo
seksual merupakan bagian dari kebebasan pribadi yang senantiasa harus
dijamin dan dilindungi.
- Mass media
cetak dan elektronik tidak bosan-bosannya memerangi segala macam
keutamaan dan keluhuran akhlak. Harian, majalah, tabloid, radio, teatre, televisi,
siang dan malam menyebarluaskan kerusakan akhlak muda-mudi kita.
- Memerangi
jilbab dengan gigih di berbagai kantor, sekolah, dan tempat-tempat
lainnya. Dalam kurun waktu yang sama mereka menggalakan pergaulan bebas
di seluruh sekolah dan tingkat yang paling rendah sampai yang paling
tinggi, di berbagai instansi pemerintah dan lembaga-lembaga di seluruh
negeri.
- Menghambat
Laju Dakwah Islam
Cara-cara
yang mereka lakukan seperti sebagai berikut :
- Mempersulit
izin dan kesempatan untuk penyebaran buku-buku Islam, dan pada waktu yang
bersamaan memberi kesempatan luas bagi penerbitan buku-buku sesat dan
menyesatkan yang dapat menciptakan keragu-raguan seseorang pada akidah
dan syariat Islam.
- Memberi
kesempatan yang seluas-luasnya kepada berbagai mass media sekular yang
sesat untuk berbicara dengan masyarakat luas, guna menjajakan dan
membudidayakan pikiran-pikirannya yang sesat dan menyesatkan dengan
memutarbalikan arti nash-nash syariat dan dalam waktu yang sama menutup
rapat mass media Islam yang berusaha keras hendak menampilkan hakikat
agama kepada masysrakat awam.
- Memusuhi
Para Da’i
Memusuhi
para da’i, mengejarnya, menuduhnya dengan berbagai tuduhan palsu. Mencap mereka
dengan berbagai sifat yang hina, sebagai suatu golongan yang memiliki kelainan
cara berfikir, keras kepala, reaksioner, memerangi berbagai kemajuan dan anti
ilmu pengetahuan modern yang bermanfaat, orang-orang ekstrem, fanatik,
fundamentalis, tidak mau memahami hakikat berbagai masalah, serta dianggap
hanya memahami kulit luar keadaan dan mencampakkan isinya.
- Memisahkan
Diri Dengan Kaum Muslimin Yang Konsisten
Mereka
berusaha memisahkan diri dari kaum muslimin yang tidak dapat diajak kompromi
dengan pemikiran sekuler. Mereka difitnah, ditanggapi, diasingkan, atau diusir,
dipenjarakan, bahkan tidak segan-segan membunuh mereka.
- Tidak
Mengakui Jihad di Jalan Allah
Tidak
mau mengakui kewajiban jihad di jalan Allah sebagai kewajiban agama, bahkan
menentangnya dengan keras dan memandangnya semacam perbuatan kaum Barbar serta
setara dengan perbuatan para perompak.
Makna
perang yang dipahami oleh kaum sekuler dan antek-anteknya itu, hanyalah
peperangan untuk mempertahankan harta dan tanah air. Sedangkan peperangan untuk
membela agama dan berusaha menyebarluaskan ajaran Allah Ta’ala, bagi mereka merupakan
perbuatan kaum Barbar yang sudah tidak dapat diterima oleh semua orang yang
beradab !!
- Seruan
Kebangsaan atau Nasionalisme
Kebangsaan
atau nasionalisme, meruapakan seruan untuk menggalang manusia di bawah panji
“waham” atau “khurafat” dari suatu jenis manusia atau dari suatu kelompok
manusia yang memiliki kesamaan bahasa atau dari suatu umat manusia yang tinggal
di suatu tempat atau yang memiliki kepentingan yang sama.
- Gencar menyuarakan tentang HAM
Kaum
secular biasanya Negara yang kerap mengabaikan ajaran agama akan tetapi selalu
bersuara lantang tentang HAM. Mereka akan selalu membawa-bawa ham. Sehingga
kebabasan yang berakibat patal. Ham merupakan salah satu alat mereka untuk
menghilangkan ajaran agama. Mereka ingin menghapuskan ajaran agama terutama agama islam. Karena
mereka selalu menantang ajaran agama.
Setiap muslim dapat
merasakan pahit getirnya akibat buruk itu hampir di seluruh negeri kaum
muslimin, dan pada waktu yang sama ia dapat merasakan pula sudah sejauh mana
sekularisme itu berjaya dan merajalela di semua negara, bergelimang dalam
kubangan yang busuk dan keji dengan segala akibatnya.
Setiap muslim di
semua negeri, baik ia menengok ke kanan atau ke kiri, dengan mudah dapat
melihat atau merasakan akibat-akibat buruk dari “buah jahanam” itu, dan pada
waktu yang sama ia sangat sulit mendapatkan suatu tanah air atau negeri yang
steril dari kuman pohon laknat itu.
Dafar pustaka
1.
Bahaya sekularisme .
M. Syakir. Pustaka at-tibyan. Solo
2.
Hancurkan liberaslisme
tegakkan syariat islam. Rizieq Habib. Islam Press. Jakarta.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar