PANDANGAN ISLAM TENTANG KEBERSIHAN
Kesehatan adalah sesuatu yang sangat vital sekali bagi kehidupan
manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan dan papan, karena kesehatan
merupakan sarana dalam mencapai kehidupan yang bahagia. Kebutuhan hidup yang
tersedia tidak akan berguna dan menjadi hambar apabila tidak diiringi dengan kesehatan
badan. Bahkan Islam meenganjurkan kepada setiap muslim yang sakit untuk berobat
kepada ahlinya dan perbuatan tersebut juga bernilai ibadah sebagaimana yang
pernah disabdakan oleh Nabi saw. "Berobatlah wahai hamba-hamba Allah,
karena sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan suatu penyakit, kecuali telah
diturunkan pula obatnya, selain penyakit yang satu, yaitu penyakit tua
(pikun)." (HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim). Islam mengajarkan prinsip-prinsip kesehatan,
kebersihan dan kesucian lahir dan batin. Antara kesehatan jasmani dengan
kesehatan rohani merupakan kesatuan sistem yang terpadu, sebab kesehatan
jasmani dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan yang
sejahtera di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Sistem kesehatan dalam Islam tercermin dalam ajaran syariat yang mewajibkan perbuatan membersihkan diri dari kotoran (najis), dari hadats dan dari kotoran hati semua itu berada dalam satu paket ibadah seperti wudhu', mandi, shalat dan lain sebagainya. Kesehatan baik jasmani atau rohani merupakan nikmat dan rahmat Allah yang setinggi-tingginya, harta benda dan jabatan tidak ada gunanya apabila jasmani dan rohani sakit. Jasmani dan rohani yang sehat merupakan pangkal kebahagiaan dan kesenangan. Kesehatan sangat berkaitan erat dengan kebersihan. Seseorang akan sehat, jika selalu hidup bersih. Islam adalah agama yang mengajarkan kita untuk selalu menjaga kebersihan. Unsur kebersihan sangat terlihat ketika kita sedang mendirikan ibadah shalat mulai dari jasad kita (badan), pakaian, dan tempatnya pun harus suci (bersih) dari najis. Oleh karena itu tidak akan diterima shalatnya seorang muslim sehingga badannya bersih, pakaiannya bersih dan tempat yang dipakai pun dalam keadaan bersih. Ini belum termasuk kebersihan yang diwajibkan terhadap seluruh badan atau pada anggota badan. Kebersihan yang wajib ini dalam Islam dilakukan dengan mandi dan wudhu'.
Nabi Muhammad SAW sangat menekankan tentang masalah kebersihan pakaian, badan, rumah, jalan-jalan, kebersihan gigi, tangan dan kepala. Pernah ada seorang laki-laki datang kepada Nabi, rambut dan jenggotnya morat-marit tidak terurus, kemudian Nabi mengisyaratkan, seolah-olah memerintah supaya rambutnya itu diperbaiki, maka orang tersebut kemudian memperbaikinya, dan setelah itu dia kembali lagi menghadap Nabi. Nabi bersabda: "Bukankah ini lebih baik daripada dia datang sedang rambut kepalanya morat-marit seperti syaitan?" (HR. Imam Malik) Dan pernah juga Nabi melihat seorang laki-laki yang kepalanya kotor sekali. Nabi bersabda: "Apakah orang ini tidak mendapatkan sesuatu yang dengan itu dia dapat meluruskan rambutnya?" Pernah juga Nabi melihat seorang yang pakaiannya kotor sekali, maka apa kata Nabi: "Apakah orang ini tidak mendapatkan sesuatu yang dapat dipakai mencuci pakaiannya?" (HR. Abu Daud) Dan pernah ada seorang laki-laki datang kepada Nabi, pakaiannya sangat menjijikkan, maka tanya Nabi kepadanya: "Apakah kamu mempunyai uang?" Orang tersebut menjawab: "Ya! saya punya" Nabi bertanya lagi. "Dari mana uang itu?" Orang itupun kemudian menjawab: "Dari setiap harta yang Allah berikan kepadaku." Maka kata Nabi: "Kalau Allah memberimu harta, maka sungguh Dia (lebih senang) menyaksikan bekas nikmatNya yang diberikan kepadamu dan bekas kedermawananNya itu." (HR. An-Nasa'i)
8 Tips Rasulullah S.A.W Dalam Menjaga Kesehatan
1. Selalu bangun sebelum
subuh
Rasulullah
SAW mengajak umatnya untuk bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan sholat sunah
dan sholat Subuh secara berjamaah. Hal ini memberi hikmah yang mendalam
antaranya mendapat limpahan pahala, kesegaran udara subuh yang baik serta
memperkuat pikiran.
2.
Sering menjaga kebersihan
Rasulullah
SAW selalu bersih dan rapi. Setiap Kamis atau Jumat, Beliau mencuci rambut
halus di pipi, memotong kuku, bersikat dan memakai parfum. “Mandi pada hari
Jumat adalah sangat dituntut untuk setiap orang dewasa. Demikian pula menggosok
gigi dan pemakai harum-haruman. “(HR. Muslim)
3.
Makan sekadar yang perlu
Sabda
Rasulullah SAW yang artinya: “Kami adalah satu kaum yang tidak makan sebelum
lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan).”
(Muttafaq Alaih) Dalam tubuh manusia ada tiga ruang untuk tiga benda: Sepertiga
untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk makanan. Bahkan
ada satu pendidikan khusus untuk umat Islam yaitu dengan berpuasa pada Ramadan
untuk menyeimbangkan kesehatan selain Nabi selalu berpuasa sunat.
4.
Gemar berjalan kaki
Rasulullah
SAW berjalan kaki ke masjid, pasar, medan jihad dan mengunjungi rumah sahabat.
Bila berjalan kaki, keringat pasti mengalir, pori terbuka dan peredaran darah
berjalan lancar. Ini penting untuk mencegah penyakit jantung. Dibandingkan kita
sekarang yang lebih nyaman menaiki kendaraan. Kalau mau meletakkan kendaraan,
harus parkir persis di depan tempat yang ingin kita pergi. Maksudnya tidaklah
seandainya tujuan yang kita pergi itu jauhnya 30 kilometer harus berjalan kaki,
cuma jika tempat “parkir” mobil agak jauh sedikit dari tempat yang dituju,
ambillah peluang ini untuk “berolahraga”.
5.
Tidak pemarah
Nasihat
Rasulullah ‘jangan marah’ diulangi sampai tiga kali. Ini menunjukkan hakikat
kesehatan dan kekuatan Muslim bukanlah terletak pada jasad, tetapi lebih kepada
kebersihan jiwa. Marah yang tidak
sehat adalah bila marah tidak pada
tempatnya, karena suatu kesalahan kecil yang di lakukan oleh orang lain tapi
reaksinya sangat besar. Ada terapi yang
tepat untuk menahan perasaan marah yaitu dengan mengubah posisi ketika marah,
bila berdiri maka harus kita duduk dan ketika sedang duduk, maka harus
berbaring. Karena marah itu dari setan dan setan itu asalnya dari api, maka
segeralah mengambil wudhu dan shalat dua rakaat untuk mendapatkan ketenangan
serta menghilangkan kegelisahan di hati.
6. Optimis dan
tidak berputus asa
Sikap
optimis memberikan efek emosional yang mendalam bagi kelapangan jiwa selain
harus banyakkan sabar, istiqamah, bekerja keras serta tawakal kepada Allah SWT.
Selalu bersikap otpimis merupakan salah satu hal yang paling di miliki oleh
seseorang. Dengan adanya sikap optimis
tentu membuat manusia itu tetap semangat dalam menjalani hidup ini.
7. Tidak pernah
iri hati
Untuk
menjaga stabilitas hati dan kesehatan jiwa, semestinya kita harus menjauhi dari
sifat iri hati. “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari sifat-sifat mazmumah dan
hiasilah diriku dengan sifat-sifat mahmudah.”
Karena sifat dengki atau iri dalam pandangan psikologi adalah gejala
(pertanda) bahwa mental seseorang tersebut tidak sehat, sebab kebahagiannya
terletak pada penderitaan orang lain. Serta kebahagiaan orang lain serta kemajuan
orang lain merupakan ancaman terhadap keberadaanya dan kehormatannya. “jangan
sekali-kali kamu berbuat dengki, sesungguhnya dengki itu memakan segala
kebaikan,sebagaiman api memakan kayu
bakar” (HR. Abu Dawud).
8. Pemaaf
Pemaaf
adalah sifat yang sangat dituntut untuk mendapatkan ketentraman hati dan jiwa.
Memaafkan orang lain membebaskan diri kita dari dibelenggu api kemarahan. Jika
kita marah, maka marah itu melekat pada hati. Justru, jadilah seorang yang
pemaaf karena yang pasti badan sehat.
Sumber :
Mushaf Al-quran terhjemahan
Alhuda Kelompok Gema insani 2002 Jakarta
Psiokoterafi
Islami Darazat Zakiah 2002 Jakarta. PT.Bulan Bintang
Hadist Bukhari Muslim
Halaqah.Net
http://rianputra84.wordpress.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar